Minggu, 09 Mei 2010

Belajar dari Ibrahim alaihissalam

Ketika kita telah berusaha sungguh-sungguh namun hasil tidak sesuai harapan, ketika tiba-tiba sahabat yang kita cintai meninggalkan kita, ketika handphone yang kita sayangi hilang. Bukanlah karena Allah benci kepada kita. Justru itulah kasih sayang Allah, yang mengingatkan kita apabila diri melupakan-Nya.

Sama halnya dengan Nabi Ibrahim dan Ismail. Betapa Ibrahim sangat mencintai anaknya, Ismail. Maka Allah menguji keduanya dengan ujian yang berat. Ibrahim harus menyembelih Ismail, anak yang sangat dicintai. Bukan Allah membencinya, tapi justru Allah menyayangi Nabi Ibrahim. Allah tak ingin kecintaan Ibrahim terhadap Ismail melebihi kecintaan kepada-Nya, sehingga hal itu akan memberatkannya di akhirat nanti. Dan karena keduanya menyanggupi perintah Allah, terbukti Ibrahim lebih cinta kepada-Nya, maka Allah SWT pun menggantikan Ismail dengan hewan kurban.

Demikian halnya dengan kita. Mungkin kecintaan kita terhadap dunia membuat niat kita menuntut ilmu menjadi keliru, mungkin rasa sayang kita kepada sahabat kita melebihi cinta kepada Allah, mungkin barang berharga yang kita senangi melalaikan kita dari mengingat Allah. Allah tak ingin kita lalai dari-Nya sehingga menyulitkan kita di hari perhitungan nanti. Kebanyakan manusia baru tersadar ketika diingatkan dengan cara seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar