Senin, 09 Juli 2012

Nasehat Imam Al Ghazali untuk Pembelajar

...

Ketahuilah, wahai orang yang begitu bersemangat memperoleh ilmu, yang dari jiwanya memperlihatkan keinginan yang sungguh-sungguh, dan yang begitu haus terhadap ilmu, bahwa jika tujuanmu menuntut ilmu adalah unuk bersaing, atau untuk berbangga-banggaan, atau agar engkau nampak menonjol di antara teman-temanmu, atau untuk mencari perhatian orang lain, atau untuk menarik simpati pihak lain, atau untuk menumpuk kekayaan duniawi, maka ketahuilah bahwa sejatinya engkau sedang berupaya untuk menghancurkan agammamu, membinasakan dirimu, dan menjual akhiratmu dengan duniamu yang sangat murah. Sudah barang tentu perniagaanmu akan merugi, daganganmu akan bangkrut, dan ilmu yang engkau dapati justru akan membantumu untuk berbuat durhaka, serta menjadi mitramu dalam kerugian. Hal itu laksana seseorang yang menjual sebilah pedang kepada seorang penjahat jalanan, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

"Barangsiapa membantu kemaksiatan, meski hanya dengan sepotong kalimat, maka berarti ia turut serta di dalamnya,"

Sebaliknya, jika tujuan yang engkau canangkan di hadapan Allah swt. dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari petunjuk-Nya, maka berbahagialah. Sebab, para malaikat akan membentangkan sayap mereka, dan ikan-ikan di laut pun akan memohonkan ampunan dalam setiap langkah perjalananmu.

......

"Manusia yang paling keras siksanya pada hari kiamat kelak ialah orang berilmu yang ilmunya tidak diberikan manfaat oleh Allah."

...

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu, amal yang tidak diterima, dan do'a yang tidak didengar."

PLAKK

Living Islam

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Travel
Author:Herry Nurdi
Bagaimana kita mampu mengambil hikmah dari segala peristiwa. Baik itu pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, maupun kisah masa lalu orang-orang besar yang belum pernah kita temui. Menyentak kesadaran untuk berbuat.

Buku yang merupakan buah perenungan penulis tentang segala peristiwa. Kemudian, kita akan diajak mengambil pelajaran darinya, menatap setiap kejadian bukan saja dengan mata fisik, melainkan juga mata batin.

Buku ini terdiri dari 7 bagian. Setiap bagian terdiri dari banyak kisah/buah pikiran yang ditulis pendek-pendek, cukup satu atau dua lembar. Selayaknya Chiken Soup, namun lebih bernilai ilahiyah, bukan sekedar duniawi. Setiap kisah diawali dengan sepenggal kalimat yang merupakan gagasan tulisan tersebut.

Karena kisahnya yang pendek-pendek, bisa menjadi teman bepergian yang menyenangkan. Selamat membaca dan menyelami lautan hikmah dengan membaca!

Nb: sederhana saja, mungkin apa yang diutarakan penulis pernah terlintas dan terbersit dalam benak kita. Bedanya, ia menuliskannya, sehingga banyak orang mengambil manfaat darinya, sementara kita tidak.

Senin, 02 Juli 2012

Keinginan yang (Tampak) Sederhana

Pasti teman-teman pernah lihat reality show, berita ringan, atau semacamnya di televisi mengenai keinginan orang-orang yang sudah tua renta. Mereka hidup biasa dan keinginannya juga sederhana. Saya masih ingat kisah seorang kakek yang rajin menabung agar bisa berkurban setiap Idul Adha, atau nenek yang menabung sedikit demi sedikit, dengan harapan suatu saat bisa mencukupi untuk naik haji.

Tampak sederhana, bahkan terkadang kita berkata 'buat apa?', namun beginilah semestinya kita, mumpung masih muda. Semoga mereka mampu menginspirasi kita dengan keinginan mereka yang (tampak) sederhana. Karena di mata Allah, tiadalah yang tampak kecil.

Perjalanan Meminang Bidadari

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Herry Nurdi
Ini adalah buku yang sering keluar dari rak buku saya, dikarenakan kaya nutrisi. Saya mengetahui buku ini dari seorang kawan saat saya bekerja sebagai editor buku teks. Tidak kukira dari judulnya, ternyata lebih dahsyat isi bukunya. Biasanya, ketika selesai membaca buku pinjaman, saya tidak berkeinginan membelinya. Tetapi, ini berbeda. A highly recomended book, enjoy!
--------------------------------------------------------------

Buku ini menceritakan biografi singkat sepuluh tokoh pejuang Islam abad modern. Daftar isinya sesuai dengan yang saya ketik di bawah ini. Setiap tokoh diberi seuntai kalimat. Kalimat yang akan menggelitik tiap pembaca untuk menelusuri mengapa tokoh-tokoh tersebut menerima untaian berbeda.

1. Omar Muktar-Singa Pemimpin Mujahidin
2. Hasan Al Banna-Guru Para Syuhada
3. Sayyid Qutb-Lelaki yang Bersyahadat dengan Hidupnya
4. Yahya Abdul Latif Ayyash-Pemuda Permata Hati Bidadari
5. Syekh Ahmad Yassin-Pemilik Kursi Roda yang Menggelorakan Jiwa
6. Abdul Aziz Rantisi-"Aku memilih Mati di Depan Apache"
7. Syekh Abdullah Yusuf Azzam-Lelaki yang Menjadikan Jihad sebagai Urusan Keluarganya
8. Dzokar Musayevich Dudayev-Tuan Presiden terkasih
9. Ibnul Khatab-Lelaki yang Sangat Merindukan Surga
10. Abdallah Syamil Salmanovich Basayef-Menyusul Kaki yang Menunggu di Taman Surga

Inilah bedanya kisah fiksi dengan non-fiksi. Entah kelihaian penulis menuturkan kisah atau memang keimanan yang benar-benar pernah hidup dalam hati setiap tokohnya, bisa juga gabungan dari keduanya. Sehingga, setiap lembar mampu membulirkan air mata keharuan, semangat, dan tekad yang kuat (bukan sekedar azzam namun sampai pada himmah). Bahkan saat dibaca untuk kedua, ketiga, atau kelima kalinya, tetap mampu memberikan keharuan. Narasinya tidak terlalu runut, namun tetap nyaman untuk diikuti. Setiap mereka meninggal dengan cara berbeda. Kematian paling dramatis (bagi saya) adalah kematian Dzokar Musayevich Dudayev, presiden pertama Chechnya. Bagaimana kisahnya? Selamat membaca dan mengambil semangat dari mereka.