Senin, 01 Agustus 2011

Bercermin pada Kekurangan

Maha Suci Allah yang menciptakan alam ini dengan sempurna. Begitu sempurnanya, terkadang tidak disadari bahwa kesempurnaan itu dibangun dengan suatu keterbatasan. Perhatikan alat indra manusia:
Mata hanya bisa melihat cahaya pada panjang gelombang cahaya tampak 380 s.d 700 nm. Bayangkan seandainya mata ini dapat melihat pada seluruh panjang gelombang, betapa pusing dan bingungnya kita saat berjalan. Karena di hadapan kita bertebaran segala macam jenis cahaya infra merah, ultraviolet, sinar
a, g, b dan gelombang-gelombang mikro.
Mata manusia juga terbatas tidak dapat melihat secara langsung benda-benda mikroskopis. Seandainya bisa, mungkin kita akan mual karena terlihat oleh kita bermacam jenis bakteri dan virus dengan bentuk yang aneh dan menjijikkan berterbangan di udara, seratus atau dua ratusnya mampir atau menempel di kulit kita.

Telinga manusia terbatas hanya bisa mendengar suara pada rentang 20 Hz s.d 20 KHz, bersyukurlah karena kita tidak diberi pendengaran supersonik yang akan membuat kita selalu terjaga di malam hari. Bermacam suara akan terdengar oleh kita, mulai dari desisan cicak di dinding, suara tetesan air dari keran kamar mandi, sampai dengan obrolan sejumlah orang di belahan dunia lain. Terlebih lagi bagi orang-orang yang mempelajari sains yang secara sadar ataupun tidak, otaknya selalu berdzikir karena setiap hari mengkaji hasil ciptaan-Nya. Seharusnya hal ini menambah keimanan dalam hati, namun terkadang diri kita sering mengabaikan tanda-tanda kebesaran-Nya.

(pindahan dari blog wodpress saya yang sudah lupa passwordnya)

2 komentar: