Senin, 09 Januari 2012

Siapa Mau Jadi Hafizoh?

Alhamdulillah, Ahad kemarin (8/01) saya dan kawan-kawan kesampaian juga jaulah ke Pesantren Ummu Habibah di daerah Benda Tangerang. Hmm, seneng dan sekaligus miris (miris terhadap diri sendiri sih). Jadi, saat berbincang dengan Teh Ipun, putri alm.Ustz Yoyoh yusroh, beliau mengatakan sedang kekurangan staf pengajar. Syarat awalnya adalah hafal Qur’an 30 juz (saat beliau menyebutkan ini, saya dan salah seorang teman saling berpandangan dan tersenyum penuh arti ‘astaghfirullah, menyedihkannya kami’). Kemudian beliau berkata, karena sekarang cukup jarang akhwat hafizoh, standarnya diturunkan yang penting sayang dengan anak2 dan hafal minimal 10 Juz (saat beliau berkata demikian, kembali kami saling berpandangan penuh arti ‘Innalillahi, sangat menyedihkannya kami’).

Pesantren ini memang khusus mencetak hafizoh usia SD. Pesantren ini hanya menerima kelas 1 s.d 6 sekolah dasar. Satu kelas berisi 20 anak. Kebetulan di sana memang sedang ada acara dari Salimah Tangerang yang dipimpin oleh Ibu Syarifah. Acaranya adalah penyantunan anak yatim dan janda di sekitar pesantren. Jadi, kami bisa melihat perform yang dipersembahkan oleh adik-adik calon hafizoh ini. Hmm, senangnya melihat mereka berpakaian lengkap (pakaian muslimah, kerudung, dan juga kaos kaki) meskipun masih kecil2. Anggun dan lucu2 =). Masya Allah, malu deh kalau mengingat syarat menjadi pembimbing di sana. Insya Allah termotivasi untuk lebih baik, tetapi hmm berat banget. Hal semacam ini harus senantiasa dilakukan untuk meng-upgrade lemahnya motivasi.

Jadi ingat salah satu percakapan di Film Hafalan Shalat Delisa, kurang lebih seperti ini.

Delisa: Ustad Rahman, kenapa sih Delisa gak bisa hafal-hafal bacaan sholatnya?

Ust. Rahman: Karena Delisa menghafal untuk mendapatkan hadiah (kalung emas), makanya sulit dan berat.

Penonton (saya): * tertohok sekali.


di aula

kawan

perform

perform

6 komentar: