Selasa, 24 Januari 2012

Le Tour de Bali


Jum'at (20/01) kami tiba di Ngurah Rai pukul 09.00 WITA dengan perjalanan 1 jam 40 menit. Perbedaan waktunya adalah 1 jam lebih awal dibandingkan di Jakarta (Subhanalloh makin percaya dengan relativitas waktu. Apalagi saya tidak mengganti jam di hape. Jadi saya bisa lihat jam yang saya bawa terlambat 1 jam).

Keluar Ngurah Rai, ternyata muacet dikarenakan ada kecelakaan motor (Innalillaahi, kami disuguhi hal demikian setiba di sana). Kami makan pagi (yang sudah kelewat siang) di Kampung Kertalangu, selanjutnya menuju Masjid At Taufik Brimob karena waktu Jum'atan telah tiba, sekaligus istirahat dan sholat zuhur.

Berikutnya kami makan siang di Tabanan dan meluncur menuju Bedugul. Di sana kami menikmati view Danau Beratan.

Tempat berikutnya adalah Tanah Lot (kata Pak Putu, asal kata dari laut menjadi lot)

di Tanah Lot kami melihat sunset, so nice aslinya.

Setelahnya, kami makan malam di 'mana gak tau namanya' dan kemudian Check in di Hotel Nirmala Mahendradata (ingat!! Daerah Mahendradata di Denpasar bukan di Ulu Watu -nyasar saya-)

Sabtu pagi (21/01), kami sarapan di lantai 5 dan bersiap menuju Gianyar untuk melihat Barongan, kerajinan Perak di Celuk, dan pembuatan kacang Bali

Ceritanya.. Intinya adalah kejahatan dan kebaikan berseteru abadi di dunia. Serem Barongnya ish.

Di Desa Celuk saya memisahkan diri menuju Terminal Ubung menjemput seorang adik. Kemudian kami tersasar hingga temannya teman adik ini bernama mas Shandi n mas Yoga (panjang amirr, hehe) menjanjikan mengantar kami kembali ke hotel dan kami janjian di Univ. Udayana.

Kami menunggu di depan Rektorat Udayana (sepi tak ada mahasiswa, pada kemana kah??!)

Keliling2 karena nyasar (panjang ceritanya). Pokoknya komplit lah kendaraan yang kami pakai, mulai nyewa angkot, BusTrans Sarbagita, Taxi, dan mobil pribadi orang. Maghrib kami diantar ke tempat Mba Ari (temannya teman adik ini). Di sana ada Bli Dwipa yang siap meminjamkan motornya (asik2 =D). Kami makan malam di 'gak tau namanya' kemudian pulang ke hotel membawa motor pinjaman (asik2 =D). Katanya itu motor Pak Usman.

Usai MCK, kami keluar makan martabak sosis Terang Bulan. "makasih Bli" sapaku usai makan dan orang yang saya panggil bli menjawab dengan logat Jawa "sama2 mbak!", ternyata ini mas Jawa asli Tegal.

Minggu (22/01), setelah beres2 aku menitipkan tas agar acara keliling dengan motor bersama adik ini tidak repot. Kemudian kami menuju Pantai Kuta. Berbekal tanya2 ke orang, sampailah kami di prasasti Legian Kuta tempat bom Bali terjadi.

Monumen Bom Bali I (Ground Zero) di Jalan Legian. "Mister, would u like to help us take a picture?" tanya si adik.

Jalan Legian ini semacam daerah city walk. Enak buat jalan kaki.

Berikutnya kami menuju Pantai Kuta. Begitu kami tiba, hujan deras disertai angin menghampiri sehingga kami berteduh bersama wisatawan lain di emperan pertokoan. Setelah hujan reda (belum ada yang berani menuju pantai), kami memberanikan diri menuju pinggir pantai. Alhasil, pantainya sepi dan bisa diambil view tanpa orang.

Usai dari sini kami menuju Krisna di Sunset Road membeli bingkisan untuk orang2 yang sudah kami buat shock dan repot =D dan mengakhiri perjalanan dengan mengembalikan pinjaman motor ke Jl. Hayam Wuruk No. 191. Kami menuju Terminal Ubung dan berpisah karena aku harus bergabung kembali dengan rombongan untuk pulang.

Such a wonderfull and shocking days =DD

1 komentar: