Minggu, 18 Mei 2008

PHOTOCHEMICAL SMOG

Photochemical smog merupakan keadaan yang berkembang ketika polutan primer (NOx dan senyawa organic volatile dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil) berinteraksi di bawah pengaruh sinar matahari untuk menghasilkan ratusan campuran beragam dan bahan kimia berbahaya disebut sebagai polutan sekunder.

Photochemical smog terjadi apabila kondisi di bawah ini terpenuhi :

·    Cahaya matahari
·    Produksi oksida nitrogen (NOx)
·    Produksi senyawa organik volatil (VOCs)

Jika kesemua kriteria ada, beberapa reaksi akan nampak menghasilkan konstituen kimia beracun dari photochemical smog. Berikut ini proses yang menghasilkan formasi bahan kimia beracun paling dominan : ozon (O3) dan peroxyacetyl nitrat (PAN).
Nitrogen dioksida terbentuk  terbentuk  dengan cara :

O3 + NO à NO2 + O2
NO + RO2 à NO2 + produk lain

Cahaya mengurai nitrogen dioksida (NO2) kembali membentuk ntrogen oksida (NO)

NO2 + cahaya matahari à NO + O

Atom oksigen (O) dibentuk pada reaksi di atas kemudian bereaksi dengan sejumlah molekul oksigen (yang menyusun 20,94 % gas atmosfer) menghasilkan ozon

O + O2 à O3

Nitrogen dioksida (NO2) juga bereaksi dengan radikal yang dihasilkan dari senyawa organik radikal membentuk peroxyacetyl nitrat (PAN).

Efeknya akan sangat mengena pada penderita gangguan pernafasan seperti asma.

Behind the scene : translet dari artikel apaaa gtu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar