Saya teringat pengalaman menulis skripsi dulu. Saya terbiasa mengetik dan mengeprint di kosan, kapanpun__bisa siang bisa malam. Tibalah saat printer rusak karena mesinnya terkena bocoran tinta. Kerumitan pun dimulai (kerumitan yang dirasa sendiri). Masalahnya adalah, biasa ada printer dan kini tidak ada. Jadi, setiap mengeprint revisi atau bahan skripsi, saya harus pergi ke rental komputer, bolak-balik, bolak-balik. Umumnya, satu rental maksimal 2 printer yang berfungsi dengan baik, sehingga harus mengantri lama (karena satu orang bisa mengeprint puluhan lembarr). Kadang, saya akan menempuh jarak yang jauh (ke daerah luar kampus) jika sedang tidak mood mengantri. Ya Allah, saat seperti itu kesal sekali rasanya =D
Sampai suatu hari saya sedang mengeprint untuk yang kesekian kalinya, saya bertemu adik kelas saya satu lab dan sama-sama sedang menulis skripsi, namanya Riska. Perlu diketahui bahwa ia tinggal dekat dengan rumah Mbah. Jaraknya lumayan jauh dan ia setiap hari pulang pergi kampus-rumah. Padahal saya yang seminggu sekali saja merasa lelah, bagaimana dengan Riska yang setiap hari?
Saat itupun saya tanyakan hendak apa ia, "ngetik revisian lagi mba". Saya jadi salut dengannya. Apalagi saya dengar darinya, kalau mau ngetik ya mesti ke Purwokerto dulu, di daerah pasar Rawalo ada rental tetapi mahal, mending ke Purwokerto, sekalian bimbingan di kampus. Ia begitu semangat mengerjakan skripsi meski harus ke rentalan dulu. Darinya saya beroleh inspirasi dan semangat. Kalau Riska bisa, saya juga pasti bisa. Ini cuma masalah kebiasaan saja. Riska biasa mengetik dan mengeprint di rental, jadinya ia enjoy. Saya harusnya lebih enjoy lagi karena ke rental hanya untuk mengeprint saja. Saya pun harus membuatnya biasa.
Akhirnya, saya pun terbiasa dan sangat menikmati aktivitas ini. Skripsi saya selesai dengan bantuan inspirasi dari seorang Riska dan printer rental komputer sekitaran kampus Unsoed. Terima kasih atas inspirasinya.
___________________________________________________
jelek amat tulisan saya,,, *lama gak nuls
Sampai suatu hari saya sedang mengeprint untuk yang kesekian kalinya, saya bertemu adik kelas saya satu lab dan sama-sama sedang menulis skripsi, namanya Riska. Perlu diketahui bahwa ia tinggal dekat dengan rumah Mbah. Jaraknya lumayan jauh dan ia setiap hari pulang pergi kampus-rumah. Padahal saya yang seminggu sekali saja merasa lelah, bagaimana dengan Riska yang setiap hari?
Saat itupun saya tanyakan hendak apa ia, "ngetik revisian lagi mba". Saya jadi salut dengannya. Apalagi saya dengar darinya, kalau mau ngetik ya mesti ke Purwokerto dulu, di daerah pasar Rawalo ada rental tetapi mahal, mending ke Purwokerto, sekalian bimbingan di kampus. Ia begitu semangat mengerjakan skripsi meski harus ke rentalan dulu. Darinya saya beroleh inspirasi dan semangat. Kalau Riska bisa, saya juga pasti bisa. Ini cuma masalah kebiasaan saja. Riska biasa mengetik dan mengeprint di rental, jadinya ia enjoy. Saya harusnya lebih enjoy lagi karena ke rental hanya untuk mengeprint saja. Saya pun harus membuatnya biasa.
Akhirnya, saya pun terbiasa dan sangat menikmati aktivitas ini. Skripsi saya selesai dengan bantuan inspirasi dari seorang Riska dan printer rental komputer sekitaran kampus Unsoed. Terima kasih atas inspirasinya.
___________________________________________________
jelek amat tulisan saya,,, *lama gak nuls
Tidak ada komentar:
Posting Komentar