Minggu, 24 Februari 2013

Bingkisan Buku

Judul bukunya, Membentangkan Surga di Rahim Bunda. Bingkisan favorit di hari pernikahan saya. Buku ini ditulis oleh dr. Prita kusumaningsih, SPOG. Beliau dan saya berteman di blog saat saya masih bermukim di multiply.com. Beberapa kali sempat bertanya atau mengobrol ringan dalam komentar :) tak diduga, adik kelas saya yang dari Surabaya (dan teman nge-blog kami juga), sebelum menuju rumah saya, ia mampir ke rumah Ibu Prita. Tak lupa ia mengabarkan acara resepsi saya, sehingga beliau menitipkan kado ini. Saya senang sekali saat menerimanya. Terima kasih ya Bu. Oiya, alamat blog beliau yang sekarang saya tidak tahu, tapi ini link blog beliau saat masih di multiply. Masih bisa dibaca-baca, seputar Ibu dn anak, bermanfaat sekali. drprita.multiply.com

Tak lupa saya berterima kasih kepada kurir istimewa buku ini, Dyah Sujiati (apa kabarnya?)


Pokoknya, bukunya bagus ***** (bintang lima). Bonus dari buku ini juga bermanfaat sekali, cakram penghitung usia kehamilan, berat bayi, dan perkiraan persalinan menurut ilmu kedokteran.


Sore di Rental Komik *Uji Nyali

Sore itu, beruntung sekali perumnas tidak diguyur hujan. Aku seorang diri menuju sebuah toko buku baru di daerah Perum 1. Nama toko bukunya adalah Intermedia. Konsepnya seperti Gramedia tiga lantai. Lantai pertama alat-alat tulis dan berbagai perlengakapan untuk makan siang (termos, lunch box, dll), lantai kedua masih alat-alat tulis dan berbagai macam kertas. Kemudian, lantai paling atas berisi buku-buku pelajaran dan novel. aku membeli beberapa alat tulis dan tentunya buku kimia yang menjadi tujuanku.

Sepulang dari toko buku itu, aku ingin sekali meminum jus buah :). Maka aku putuskan untuk mampir di salah satu tempat penjual jus yang sekaligus tempat persewaan komik. Jaman sekolah dulu, aku ingin sekali mampir ke tempat ini. Namun belum terwujud dan hanya bisa melihatnya dari dalam angkot saat berangkat atau pulang sekolah. Komiknya sangat banyak. Setibanya di sana, aku memarkir motor di samping toko. Bapak penjaga rental kemudian keluar menyambutku yang celingukan melihat bermacam buah di lemari display. Setelah memesan segelas jus alpukat, aku masuk ke toko dan duduk di tengah ruangan yang dikelilingi ribuan komik.

Hal yang kemudian teringat adalah, jikalau ini kulakukan semasa aku sekolah dulu, mungkin aku sudah histeris senang melihat berjibun komik di sekelilingku. melihat-lihat judul dan berkeliling menyeleksi komik mana yang akan kusewa. Namun, saat itu aku hanya melirik sepintasan saja. Komik-komik itu sudah tidak menarik lagi buatku :D. Aku tersenyum melihat seorang Mbak yang usai menyewa komik kemudian keluar setelah membayar uang sewanya. Ternyata bisa ya, meninggalkan kebiasaan lama.