Sabtu, 22 Januari 2011

I Wish I Could

“Jika anda mendengar adzan segeralah lakukan shalat walau bagaimanapun kesibukan anda. Bacalah Al-Qur’an, lakukanlah pengkajian, dengarlah pengajian dan berzikirlah. Jangan sia-siakan waktu anda untuk persoalan yang tidak berguna. Berusahalah membiasakan berbicara dengan bahasa Arab standar karena bahasa Arab standar merupakan salah satu syiar Islam. Jangan memperbanyak perdebatan dalam semua urusan walau bagaimana pun keadaannya, sebab pertengkaran tidak akan mendatangkan perbaikan. Jangan banyak tertawa, karena orang yang selalu berhubungan dengan Allah bersifat tenang dan serius. Jangan banyak bergurau, sebab umat yang berjihad hanya mengenal keseriusan. Jangan bersuara keras melebihi yang diperlukan pendengar karena hal itu selain menyakitkan juga termasuk perbuatan bodoh. Jangan mengumpat seseorang, jangan merendahkan lembaga-lembaga Islam dan jangan berbicara kecuali dalam kebaikan. Berkenalanlah dengan saudara dan teman-teman yang Anda jumpai meski pun Anda tidak diminta memperkenalkan diri sebab dasar dakwah kita adalah kasih sayang dan persaudaraan. Kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang Anda miliki, maka bantulah orang lain supaya memanfaatkan waktunya. Kalau Anda berurusan persingkatlah pelaksanaannya”.

(As Syahid Hasan Al-Banna)

Selasa, 18 Januari 2011

Senam Mata untuk Relaksasi

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2009/05/11/342/Senam.Mata.untuk.Relaksasi#

Tanpa kita sadari beragam aktivitas kita seringkali 'menyiksa' mata kita, misalnya, bekerja di depan komputer tanpa beristirahat, atau membaca dengan posisi tubuh yang tidak tepat. Hal-hal tersebut membuat mata kita tidak rileks. Akibat yang paling sering terjadi adalah mata terasa perih karena iritasi. Selain itu, mata bisa menjadi merah. Akibat lainnya, mata menderita rabun jauh atau dekat. Ketegangan otot di kelopak mata juga dapat mengakibatkan pergeseran bola mata. Lebih gawat lagi, bisa berakibat katarak.

Untuk meredakan kelelahan mata, Anda dapat menggunakan telapak tangan. Caranya, letakan telapak tangan di masing-masing mata, lalu silangkan jari-jari kedua tangan satu sama lain. Setelah kedua mata tertutup oleh telapak tangan dan tak ada cahaya yang masuk melalui sela-sela jari, biarkan mata terbuka. Tahan posisi itu beberapa saat dan pastikan, Anda benar-benar melihat kegelapan. Lakukan ini beberapa kali sehari.

Selain mengistirahatkan mata sejenak di sela-sela aktivitas, Anda juga dapat merawat kedua mata Anda dengan melakukan senam mata. Berikut adalah latihan yang dapat Anda lakukan:

1. Pijat daerah bawah kedua mata menggunakan jari tengah

2. Tekan sedikit dan rasakan otot-otot mata yang kaku (jika baru pertama kali mencoba, jangan terlalu berlebihan karena dapat menyebabkan nyeri kepala)

3. Kemudian, beralih pada tulang atas mata. Berikan pijatan beberapa kali

4. Pijat bagian urat-urat yang kaku di bagian atas mata dekat hidung, lalu arahkan ke sudut mata dan pijat perlahan. Lalu pindah ke otot-otot di bagian atas alis.

Lakukan hal-hal di atas secara rutin. Lalu, yang terpenting, jangan 'menyiksa' mata Anda dengan memforsirnya tanpa beristirahat.

Jumat, 14 Januari 2011

Pertanyaan dengan Jawaban Senyum dan Senyum

Seperti biasa aku menyalakan televisi bukan untuk ditonton, melainkan untuk menemaniku beraktivitas. Kebetulan salurannya adalah Metro TV. Mata dan telingaku tak bisa tidak memperhatikan acara Kick Andy. Temanya begitu menarik yaitu para ilmuwan Indonesia yang berjaya di negeri orang. Ada percakapan menarik dari salah satu ilmuwan Indonesia, ia bernama Dr. Khoirul Anwar, yang kini menjadi staf pengajar dan peneliti di JAIST, Jepang. Beliau adalah penemu teknologi telekomunikasi generasi ke-4 atau biasa disebut 4G. Menurut beliau, penemuannya ini nantinya akan menjadi teknologi ramah lingkungan karena hanya membutuhkan energi yang sangat kecil dalam pemakaiannya.

Andi F. Noya: ”mengapa anda tidak mengabdikan ilmu anda di negeri sendiri? Di Indonesia?”

Dr Khoirul Anwar hanya tersenyum sambil melempar pandangan ke atas, kemudian tertawa kecil. Diam sejenak, tersenyum kembali sambil melempar pandangan ke arah penonton, kemudian tertawa kecil.

Andi F. Noya: ”terima kasih.” sambil bertepuk tangan

*aku dan penonton —di televisi tentunya: ketawa ngakak *

Pertanyaan klise yang semua tahu apa jawabannya.

Selasa, 04 Januari 2011

Gonggongan Anjing Galak

Sore itu aku dan adikku menuju Rumah Makan Padang. Kami berjalan menyusuri komplek perumahan. Pada gang pertama semestinya kami berbelok untuk mendapatkan jarak yang pendek, tapi kami sepakat berbelok di gang berikutnya saja karena kami tahu di gang pertama terdapat sebuah rumah dengan anjing galak begitu kata orang. Setiap orang yang lewat rumah tersebut pasti digonggong oleh anjing ini. Sebenarnya ia hanya bisa menggonggong saja takkan mengejar apalagi melukai karena ia diikat di dalam teras oleh pemiliknya. Tapi rasa takut kalau-kalau anjingnya lepas dan mengejar menyebabkan kami menempuh jarak yang lebih panjang.

Usai dari Rumah Makan Padang, aku mengusulkan untuk lewat gang pertama saja supaya lebih cepat, nampaknya adikku juga sudah malas berjalan jauh sehingga ia setuju. Aku menutup telinga saat melewati tempat itu sambil sesekali bertanya pada adikku apakah ada anjing galaknya hingga sampailah kami di ujung gang dan tidak ada suara gonggongan anjing. Adikku mengatakan bahwa anjing tadi sedang bersama pemiliknya sehingga tidak menggonggong, lega rasa hatiku.

Kenapa mesti takut? Tentu karena aku teringat pengalaman saat kecil dulu apabila berjalan melewati gang itu, aku dan teman-temanku lari terbirit sambil berteriak-teriak. Pasti karena kehebohan ini yang menyebabkan anjing tersebut malah semakin semangat menggonggong.

Inilah dia belenggu. Pengalaman buruk dan pendapat yang negatif bisa menjadi belenggu dalam langkah kita, mempengaruhi dan menghambat. Kalau gonggongan anjing diibaratkan sebagai belenggu dan teriakan sebagai rasa takut, maka semakin takut, semakin besar belenggu dalam diri. Semakin berteriak, semakin besar gonggongan anjing. Jadi, untuk mengatasi gonggongan, jangan teriaki ia. Berjalanlah biasa dan santai. Apabila ia mengonggong, biarkan saja hingga tanpa kita sadari kita telah tiba di tempat tujuan. Di situ kita bisa membuktikan gonggongan hanyalah sekedar gonggongan.

nb : ribet deh tapi semoga paham maksudnya