Rabu, 20 Februari 2008

Lain Dulu Lain Sekarang

Bagaimana ya saya mengekspresikan perasaan saya, harus tertawa karena lucu atau menangis karena sedih juga. Hal ini terjadi ketika kelas tempat saya menutut ilmu mengadakan kegiatan malam keakraban. Salah satu programnya adalah pembuatan kaos makrab. Pada hari yang telah ditentukan, tibalah saat pembagian kaos. Pada awalnya pembagian kaos berjalan dengan tertib, namun karena banyak teman yang komplain karena merasa tidak cocok ukurannya, panitia akhirnya membiarkan peserta memilih sendiri, termasuk saya yang juga memilah dan memilih kaos. Keributan-keributan kecil pun terjadi, seperti kaos-kaos dilempar kesana kemari sehingga berantakan sampai dengan satu kaos yang jadi rebutan karena diminati beberapa orang. Bukan keributan kecil itu yang membuat saya ingin tertawa sekaligus menangis, tetapi perkataan yang keluar dari teman-teman putri saya,”Kok kegedean semua sih?” Begitulah kira-kira bunyinya.

Ha? ternyata sedari tadi teman-teman mencari kaos yang kecil...

Entahlah saya hidup di zaman yang seperti apa. Nampaknya saya adalah manusia yang baru keluar dari gua setelah tertidur beratus-ratus tahun di dalamnya. Ah sudahlah… pada akhirnya saya menghadiahkan kaos makrab tersebut kepada adik laki-laki saya yang memang kurus. Itupun masih terlihat hanya longgar sedikit dan bagian lengannya begitu jangkisnya (pendek).

BILL NYE THE SCIENCE GUY (GERMS EDITION)

            Acara favorit selama liburan adalah Bill Nye the Science Guy yang ditayangkan oleh TVRI setiap senin s.d sabtu pada pukul 08.30. Asik banget acaranya! Menjelaskan fenomena sains dengan analogi-analogi yang gampang dan mudah diingat. Misalnya edisi Selasa, 20 Februari 2008 dengan tema Germs atau kuman. Secara maknawi kita tentu tahu apa itu antibodi dan sel darah putih beserta kegunaannya bagi tubuh. Namun saya tidak tahu persis bagaimana cara antibodi bekerja. Nah, si Bill Nye sebagai Science Guy menganalogikan bola sepak sebagai kuman dan tali panjang sebagai sel darah putih yang melilit bola tersebut, tanda bahwa sel darah putih sedang menyerang kuman.

Kuman (virus dan bakteri) tidak dapat berkembang biak tanpa media. Media yang digunakan mereka untuk berkembangbiak adalah sel makhluk hidup. Dalam kasus ini, manusia. Ketika kuman berhasil masuk ke sel, ia mengambil alih kerja inti sel kemudian menggandakan diri di dalam sel. Sel akan pecah dan keluarlah kuman-kuman hasil penggandaan tadi yang kemudian menyerang sel lainnya.

Bagaimanakah sel darah putih mengenali suatu zat dalam tubuh kita sebagai kuman? Itulah kegunaan antibodi. Bill menjelaskan bahwa antibodi bersifat mengenali benda asing dalam tubuh sehingga akan menempel pada kuman. Karena suatu kuman ditempeli oleh antibodi maka sel darah putih akan mengenalinya sebagai zat yang harus dimusnahkan baik dengan jalan dimakan ataupun dihancurkan.

Namun, saat kuman menggandakan diri pada sel, terkadang muncul satu atau dua jenis kuman yang tidak sama dengan kuman induknya sehingga tidak dikenali oleh antibodi dan selamat dari ancaman sel darah putih. Kuman semacam inilah yang membuat kita selalu kembali terserang flu sepanjang hidup.

Apakah kita mesti menganggap semua kuman sebagai musuh dan harus memusnahkannya? Mustahil kita melakukannya karena keberadaannya memenuhi setiap jengkal udara, artinya setiap saat kulit tubuh kita bersentuhan dengan kuman-kuman tersebut. Jadi yang perlu dilakukan cukup menjaga imunitas dengan cara menjaga kebersihan diri. Bagian terbanyak yang mengandung kuman adalah tangan. Maka cuci tanganlah selalu menggunakan sabun ketika hendak makan dan jangan sekali-kali memegang mata, hidung atau telinga sebelum mencuci tangan.

If you take care of your immune, your immune will take care of you

Demikianlah pesan terakhir yang disampaikan Bill Nye The Scientist Guy. Ummm… maksudnya pesan terakhir pada edisi Germs.

Selasa, 12 Februari 2008